Rabu, 23 Juni 2010

Tongkat Estafet di AKAS



Pengelolaan armada PO AKAS dibagi menjadi PO AKAS I, PO AKAS II, PO AKAS III, PO AKAS IV, di tahun 1976 sesuai dengan putra-putri H Karman Amat, dengan trayek yang berbeda-beda.

BAGI yang berada di Jawa Timur, pasti mengenal Perusahaan Otobus (PO) AKAS dari Kota Probolinggo. PO AKAS ini didirikan H Karman Amat, yang bermula dari sebuah bengkel di tahun 1934, yakni pada masa perjuangan kemerdekaan. Bengkel itu digunakan untuk memperbaiki senjata milik para pejuang.

ImageKetika kemerdekaan telah direbut bangsa ini, fungsi bengkel pelan tetapi pasti mulai mengalami perubahan. Sekitar enam tahun pasca kemerdekaan, tepatnya di tahun 1951, H Karman Amat menyambung hidup dengan mengoperasikan angkutan truk, untuk mengangkut barang dan penumpang, sekaligus transportasi paket surat ke Probolinggo, Sukapura, dan Krucil. Tahun 1956, armada bus dimiliki H Karman Amat. Bus tersebut karoserinya dari kayu, dan berbahan bakar bensin.

Secara resmi PO AKAS didirikan pada 1956, dengan Akta Notaris Sie Kwan Ho nomor 111 tanggal 23 Maret 1956, berbentuk perseroan komanditer (CV). Kemudian dalam perkembangannya, H Karman Amat memiliki bidang usaha lainnya, yakni hotel, perkebunan, penangkapan ikan, bahkan mengelola pendidikan yakni Universitas Wijaya Putra di Surabaya.

Semakin lama jumlah armada PO AKAS semakin bertambah sehingga dalam pengelolaannya dibagi menjadi PO.AKAS I, PO AKAS II, PO AKAS III, PO AKAS IV, di tahun 1976 sesuai dengan jumlah putra-putri H Karman Amat dengan trayek yang berbeda-beda. PO AKAS I dipimpin Harsono, PO AKAS II dipimpin Tingok, PO AKAS III dipimpin Ali suami dari Ibu Sunarni, dan PO AKAS IV Eddy Hariadi.

ImagePO AKAS IV memiliki beberapa trayek, yang sebagian besar melewati kota Probolinggo seperti Banyuwangi-Probolinggo, Banyuwangi-Semarang, Banyuwangi-Madura, Surabaya-Denpasar, Malang-Denpasar, dan Probolinggo-Semarang. Namun, saat ini PO AKAS IV mengkonsentrasikan armadanya pada layanan bus pariwisata.

Untuk kelangsungan usahanya, Eddy mempersiapkan generasi penerus. Bisnisnya diteruskan kedua putranya, yakni Hardian Prayoga dan Zendy Hardianto. Generasi muda AKAS IV ini tetap ingin memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat di wilayah Jawa Timur dan Bali sebagai target utamanya.

Di tangan anak-anak muda ini, berbagai inovasi dilakukan seperti peremajaan armada beserta fasilitasnya, serta perawatan prima atas armada yang ada. Ini menjadi bagian penting, di tengah persaingan bisnis transportasi darat yang kian ketat.



1 komentar:

  1. saya kecewa dengan pelayanan salah satu kondektur PO. AKAS jrusan Banyuwangi ..
    (31/01/2012) pukul 19:30

    BalasHapus